Sabtu, 09 Januari 2016

KURIKULUM PAUD 2013

K-13 PAUD

Kurikulum PAUD 2013 pada hakikatnya merupakan seperangkat rencana yang akan dilakukan selama proses pembelajaran, sehingga mutlak diperlukan oleh setiap satuan pendidikan. Kurikulum PAUD disiapkan oleh satuan PAUD yang bersangkutan sesuai dengan kebutuhan anak dengan mengacu pada dalam Peremendiknas No. 58 Tahun 2009 tentang Standar PAUD. Setiap anak diberi kesempatan untuk mengembangkan diri sesuai potensi masing-masing. Pendidik bertugas membantu, jika anak membutuhkan.
Kurikulum PAUD terdiri dari seperangkat bahan pembelajaran yang mencakup lingkup perkembangan, yaitu perkembangan moral & agama, fisik-motorik,kognitif, bahasa, dan sosial emosional.
Setiap Lembaga PAUD dapat mengembangkan kurikulum sendiri-sendiri sesuai dengan ciri lembaga masing-masing dengan memenuhi prinsip dan capain perkembangan minimal yang tertera dalam Permendiknas No. 58 Tahun 2009 tentang  Standar PAUD, sebagai acuan. Kemampuan anak yang tercantum dalam Permendiknas tersebut adalah kemampuan anak pada umumnya, sehingga pada kenyataannya capaian anak-anak dapat melampaui atau dibawah usianya. Hal ini harus dianggap wajar.
Untuk menyusun kurikulum PAUD 2013 ini komponen-komponennya adalah :
  1. KTSP
  2. Kalender Pendidikan
  3. Program Tahunan
  4. Program Semester
  5. Rencana Kerja Mingguan
  6. Rencana Kerja Harian 
  7. Komponen-komponen penilaian
Ke 7 hal diatas Insya Alloh akan dibahas satu per satu
  1. 1.     KTSP.
Kurikulum KTSP PAUD 2013 yaitu kurikulum nasional yang dikembangkan, disusun dan dikelola oleh sebuah lembaga sesuai kebutuhan dan kultur lembaga tersebut. KTSP lembaga yang satu dengan lembaga yang lainnya itu dipastikan berbeda namun mempunyai inti yang sama.
Kurikulum disusun harus memperhatikan seluruh potensi anak agar dapat berkembang optimal dengan memadukan seluruh aspek pengembangan.
Kurikulum bukanlah harga mati pada pelaksanaan kegiatan main dan pembelajaran. Kurikulum merupakan acuan minimal, dengan kata lain, kurikulum dapat dikembangkan sesuai dengan situasi kondisi peserta didik, waktu, dan daerah dimana kurikulum tersebut digunakan.
Kurikulum di lembaga pendidikan anak usia dini terdiri dari dua kategori, yaitu kurikulum untuk pendidikan formal dan kurikulum untuk pendidikan non formal. Kurikulum yang digunakan pun dirancang berbeda sesuai usia anak yang dilayani.
PAUD formal saat ini menggunakan kurikulum 2004 yang sering disebut dengan kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Sedangkan PAUD nonformal banyak menggunakan Menu Generik sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran atau pun kegiatan pengembangan lainnya.
Tata cara penyusunan KTSP PAUD 2013
Komponen-komponen yang termuat dalam KTSP mencakup dua dokumen, yaitu :
Dokumen I dan Dokumen II.
Dokumen I ( KTSP PAUD 2013 )
Dokumen I dalam KTSP terdiri dari empat BAB yaitu Pendahuluan, Tujuan Pendidikan, Struktur dan Muatan Kurikulum, dan Kalender Pendidikan.
BAB I
PENDAHULUAN
Pendahuluan berisi penjabaran :
1.     Latar Belakang (Dasar Pemikiran Penyusunan KTSP)
Latar belakang merupakan penjabaran alasan pengembangan kurikulum. Di sini dibahas dua hal sebagai pertimbangan mengapa sebuah pengembangan kurikulum perlu ada, yaitu kenyataan yang ada di lapangan dan harapan pengembang kurikulum.
Kenyataan berisi mengenai berbagai fakta yang menjelaskan keadaan lapangan yang menuntut segera dikembangkannya sebuah kurikulum yang sudah ada.
Harapan pengembang kurikulum, berisi berbagai hal yang diharapakan jika kurikulum tersebut dikembangkan dari kurikulum yang sudah ada. Harapan yang disusun memperhatikan kemampuan lembaga, dari segi SDM maupun SDA.
2.     Analisis SWOT Kondisi Lembaga.
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) perlu dilakukan untuk mengetahui berbagai faktor, baik pendukung maupun
penghambat jika sebuah kurikulum akan dikembangkan di wilayah sekitar lembaga.
a)    Strengths (Kekuatan)
Kekuatan merupakan unsur-unsur yang dapat dijadikan pendukung bagi pengembangan kurikulum ini. Kekuatan dapat berupa material muapun nonmaterial.
b)   Weaknesses (Kelemahan)
Kelemahan merupakan faktor penghambat bagi pelaksanaan pengembangan kurikulum. Faktor ini sama dengan faktor kekuatan, dapat bersifat material dan imaterial.
c)    Opportunities (Peluang)
Peluang merupakan kesempatan, celah, atau alternatif, yang berarti bahwa unsur ini merupakan berbagai peluang dan alternatif bagi pelaksanaan pengembangan kurikulum.
d)    Threats (Ancaman)
Ancaman merupakan unsur yang dapat menggagalkan proses dan pelaksanaan pengembangan kurikulum.
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN
Tujuan Pendidikan berisi penjabaran :
  1. Filosofi
Lembaga menentukan filosofi yang akan dijadikan acuan bagi pengembangan kurikulum agar tidak melenceng dari falsafah bangsa dan kebutuhan sekolah. Filosofi pengembangan kurikulum memperhatikan pada budaya bangsa,perkembangan anak, keadaan wilayah, kemajuan jaman, dan kebutuhan masyarakat akan pendidikan.
  1. Visi Sekolah
Visi merupakan cita-cita utama sekolah yang dijabarkan dalam kalimat. Visi ini tidak lebih dari satu kalimat. Beberapa lembaga menjadikan visi ini sekaligus sebagai motto sekolah agar mudah diingat masyarakat.
  1. Misi Sekolah
Misi merupakan penjabaran agar visi tercapai, atau lebih singkatnya adalah cara mencapai visi. Hal ini memungkinkan bahwa misi dapat lebih dari satu kalimat uraian.
  1. Tujuan Sekolah
Tujuan sekolah terlahir dari misi yang ada dan merupakan harapan terhadap lulusan yang dihasilkan. Cara yang dijabarkan dalam misi dapat diuraikan menjadi tujuan.
  1. Prinsip Pembelajaran
Prinsip pembelajaran perlu disusun agar pelaksanaan kurikulum yang telah dikembangkan tetap pada jalurnya. Prinsip dapat disusun dengan mengadopsi dari perkembangan anak, budaya dan adat istiadat daerah, ataupun tuntutan perkembangan jaman.

  1. 6.     Tata Tertib
Jika prinsip pembelajaran telah disusun, maka perlu ada tata tertib pelaksanaan pembelajaran yang juga dimuat dalam pengembangan kurikulum agar pelaksanaannya tidak melanggar karakteristik anak, budaya, dan filosofi sekolah. Tata tertib diberlakukan pada sekolah, guru, dan orang tua sebagai pengguna.
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
Hal ini merupakan inti isi kurikulum, di dalamnya memuat menu pembelajaran yang akan dijadikan acuan pembelajaran sepanjang tahun. Struktur meliputi kurikulum inti dan kurikulum institusional atau muatan lokal dan berisi alokasi waktu pada masing-masing aspek.
Isi kurikulum disusun dengan memperhatikan komponen anak, pendidik, pembelajaran, asesmen, dan pengelolaan pembelajarannya itu sendiri.
  • Anak memperhatikan sasaran layanan usia di sekolah
  • Pendidik memperhatikan kompetensi lulusan dan kualifikasi pendidikan
  • Pembelajaran memperhatikan pengelompokkan usia
  • Asesmen dengan menyusun acuan pemantauan perkembangan anak dalam pembelajaran
  • Pengelolaan pembelajaran berisi satuan kegiatan dari tahunan hingga ke harian.
  1. Bidang Pengembangan
Bidang pengembangan atau aspek perkembangan merupakan perkembangan yang akan dilatihkan selama proses pembelajaran sesuai dengan usia dan karakteristik anak.
Jika pengembangan kurkikulum mengacu pada kurikulum PAUD formal, maka akan ada lima bidang pengembangan. Namun jika mengacu pada kurikulum PAUD nonformal akan terdapat enam aspek perkembangaan.
  1. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan isi kurikulum yang akan menjadi ciri khas sebuah sekolah sesuai dengan kegiatan khas dari masyakarat sekitar.
  1. Kegiatan Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri berupa kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian anak melalui kegiatan penyaluran minat, bakat, hobi, kepribadian, dan kreativitas.
  1. Pengaturan Beban Mengajar
Pembagian alokasi waktu agar indikator dapat dikembangkan dengan merata.
BAB IV
Kalender berisi tentang pengaturan waktu pembelajaran selama setahun yang disesuaikan pada kebutuhan daerah, peserta didik dan pemerintah daerah maupun pusat.
Dalam kalender dijabarkan juga sistem pembelajaran yang dianut, menggunakan triwulan, catur wulan, atau semester. Memuat juga waktu pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, dimulai jam berapa dan kapan berakhirnya.
Dokumen II ( KTSP PAUD 2013 )
Dokumen II KTSP berisi pengembangan silabus yang merupakan perencanaan tahunan, semester/bulanan, mingguan, dan harian. Dokumen II berisi inti pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu tahun ke depan.
Demikianlah cara penyusunan KTSP PAUD 2013 ini, untuk contoh dari KTSP yang sudah jadi akan dilampirkan dalam kesempatan lain berupa File yang dapat di unduh di blog ini
  1. 1.      KALENDER PENDIDIKAN
Kalender Pendidikan atau Kalender Akademik PAUD merupakan pengaturan waktu kegiatan pembelajaran peserta didik dalam kurun waktu satu tahun. Kalender akademik digunakan sebagai acuan pembelajaran untuk hari efektif (HE), Minggu Efektif (ME) dan Hari libur (HL) pada tahun yang ditempuh.
Kalender akademik ini berfungsi sebagai acuan kegiatan yang akan dilakukan selama tahun ajaran yang ditempuh. Dari sini dapat terlihat jumlah Minggu Efektif, Hari Efektif dan perkiraan libur. Sehingga kita mudah dalam penyusunan program-program sekolah yang lain.
Fungsi, Komponen dan Contoh Kalender Pendidikan
  • Fungsi kalender pendidikan :
  • Mendorong efektivitas dan efesiensi proses pembelajaran di sekolah
  • Menyerasikan ketentuan mengenai hari efektif dan hari libur sekolah
  • Pedoman dalam menyusun program kegiatan pembelajaran sekolah
  • Pedoman bagi guru untuk menyusun program tahunan, program semester serta membuat silabus dan satuan acara pembelajaran
Dalam kalender akademik terdapat beberapa komponen, diantaranya :
1.         Tahun Ajaran
Tahun ajaran merupakan awal dari dimulainya kegiatan pembelajaran di sekolah. Tahun ajaran baru ditetapkan oleh Dinas yaitu pada Bulan Juli setiap tahun dan berakhir di Bulan Juni tahun berikutnya.
2.         Minggu Efektif
Minggu efektif adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran. Minggu efektif untuk PAUD adalah 34 Minggu dalam satu tahun. Tapi setiap sekolah bisa menyesuaikannya sesuai kondisi dan kebutuhan sekolah.
3.         Hari Libur
Hari libur adalah waktu yang ditetapkan untuk  tidak diadakannya kegiatan belajar mengajar terjadwal. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan dan libur nasional.
Setiap Kota/Kabupaten juga lembaga dapat menetapkan hari libur khusus diluar hari libur yang ditetapkan. Hal tersebut disesuaikan dengan rencana yang dibuat oleh lembaga tersebut.
Hari libur tersebut mencakup :
  • Libur Semester
  • Libur hari-hari besar keagamaan
  • Libur nasional
  • Cuti bersama
  • dan Libur khusus yang ditetapkan lembaga.
  • Contoh Kalender Pendidikan
berikut ini contoh kalender pendidikan yang ditetapkan Dinas Pendidikan setempat

Klik untuk memperbesar



Sedangkan lembaga kami mengembangkan sendiri kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan lembaga. Bentuknya kami ubah berbeda dengan standar yang dikeluarkan oleh Dinas, namun tanpa mengurangi esensi dari kalender pendidikan itu sendiri.
  • Kalender Pendidikan PAUD 2013 Salman Edukids
Inilah kalender pendidkan yang kami susun untuk Semester I tahun ajaran 2013/2014.

Klik untuk memprbesar
Dalam gambar tersebut disajikan satu semester namun yang aslinya kami buat pertahun ajaran dengan menggunakan Microsoft Excel. Kami beri warna berbeda untuk setiap program dan tema setiap minggu pembelajaran.
Kalender pendidikan atau kalender akademik PAUD inilah yang menjadi acuan untuk menyusun program-program kekiatan belajar mengajar lembaga kami kedepan selama satu semester.
Program Semester atau Perencanaan Semeter PAUD merupakan program pembelajaran yang berisi jaringan-jaringan tema yang ditata secara urut dan sistematis, alokasi waktu yang diperlukan untuk setiap jaringan tema dan sebarannya ke dalam semester 1 dan semester 2.
Langkah-langkah penyusunan program semester sebagai berikut  :
  1. Pelajari dokumen kurikulum , yakni kerangka dasar dan standar kompetensi. Untuk contohnya baca disini. >> baca <<
  2. Pilih tema yang dapat mempersatukan kompetensi-kompetensi tersebut untuk setiap kelompok dalam satu semester.
  3. Buat “Matrik Hubungan Kompetensi Dasar dengan Tema. Dalam langkah ini yang harus dilakukan adalah memasukkan hasil belajar dan/atau indikator ke dalam jaringan tema.
  4. Tetapkan alokasi waktu untuk setiap jaringan tema dengan memperhatikan keluaan cakupan pembahasan tema dan minggu efektif lembaga.
Contoh format Program Semester :
Pada perencanaan mingguan guru menyusun Satuan Kegiatan Mingguan (SKM). SKM ini berisi kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai indikator yang telah direncanakan dalam minggu sesuai dengan keluasan pembahasan tema dan sub tema yang telah direncanakan pada programsemester.
Bentuk Satuan Kegiatan Mingguan (SKM) model pembelajaran kelompok.
Komponen SKM model pembelajaran kelompok adalah sebagai berikut :
  • Tema dan Sub Tema
  • Alokasi Waktu
  • Aspek Pengembangan
  • Kegiatan per aspek pengembangan
Langkah-langkah menyusun SKM adalah sebagai berikut :
  • Memilih tema
  • Pemetaan kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator berdasarkan tema yang dipilih.
  • Penentuan alokasi waktu untuk setiap jaringan tema.
  • Membuat matrik hubungan antara tema dengan kompetensi dasar hasil belajar dan indikator.
  • Menyusun SKM
Contoh SKM model pembelajaran kelompok :
Bentuk Satuan Kegiatan Mingguan (SKM) model pembelajaran berdasarkan minat.
Komponen SKM model pembelajaran kelompok adalah sebagai berikut :
  • Tema dan Sub Tema
  • Alokasi Waktu
  • Aspek Pengembangan
  • Kegiatan per aspek pengembangan sesuai dengan area yang telah direncanakan
Langkah-langkah menyusun SKM adalah sebagai berikut :
  • Memilih tema
  • Pemetaan kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator berdasarkan tema yang dipilih.
  • Penentuan alokasi waktu untuk setiap jaringan tema.
  • Membuat matrik hubungan antara tema dengan kompetensi dasar hasil belajar dan indikator sesuai dengan area yang telah direncanakan.
  • Menyusun SKM
Contoh SKM model pembelajaran berdasarkan minat :
  1. RENCANA KERJA HARIAN
Satuan kegiatan harian (SKH) juga disebut Rencana Kegiatan Harian (RKH) merupakan penjabaran dari satuankegiatan mingguan (SKM) yang memuat kegiatan-kegiatan pembelajaran, baik yang dilaksanakan individu, kelompok, maupun klasikal dalam satu hari.
Dengan menyusun SKH maka pemberian pembelajaran tidak akan melenceng dari rencana, jika dianalogikan kita belanja ke pasar maka RKH adalah daftar belanjaan.
Dengan adanya daftar belanjaan kita tidak akan bingung harus membeli apa saja, juga kita dapat memperhitungkan besaran biaya yang akan dikeluarkan. Sama dengan SKH juga, dengan SKH pembelajaran akan lebih terencana.
Mau belajar apa dan berapa lama semua akan terlihat jelas dalam RKH sehingga kita tidak bingung dalam memberikan materi.
Satuan kegiatan harian (SKH) terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, istirahat dan kegiatan akhir.
Bentuk satuan kegiatan harian (SKH) model pembelajaran kelompok.
Komponen SKH model pembelajaran kelompok sebagai berikut :
  • Hari, tanggal, waktu
  • Indikator
  • Kegiatan Pembelajaran
  • Alat/sumber belajar
  • Penilaian perkembangan anak didik.
Langkah-langkah penyusunan SKH sebagai berikut :
  1.  Memilih dan menata kegiatan ke dalam SKH.
  2.  Memilih kegiatan yang dipilih kedalam kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Pada kegiatan inti, kegiatan pembelajaran dibagi dalam kelompok sesuai program yang direncanakan dan terdapat satu kelompok yang ditunggui.
  3. Memilih metode yang sesuai dengan kegiatan yang dipilih.
  4. Memilih alat/sumber belajar yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
  5. Memilih dan menyusun alat penilaian yang dapat mengukur ketercapaian hasil belajar atau indikator.

Contoh kurikulum di

KOBER AL-KAUTSAR
KELOMPOK BERMAIN CERIA TAHUN AJARAN 2009 – 2010
2010.
Membangun dan menghasilkan generasi yang tangguh secara fisik dan psikis yang memiliki kecerdasan sesuai dengan potensinya.
  • Mengembangkan seluruh potensi anak secara optimal.
  • Memberikan layanan pengasuhan, perawatan dan pendidikan yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik perkembangan anak.
  • Memberikan stimulasi dan intervensi pendidikan dengan mendeteksi perkembangan anak normal dan berkebutuhan khusus secara optimal.
PROGRAM KEGIATAN BELAJAR
KELOMPOK BERMAIN CERIA

Program yang diterapkan di Kelompok Bermain CERIA mengacu pada Kurikulum KBK 2004 Departemen Pendidikan Nasional, yang dimodifikasi oleh para pakar dari Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini FIP UNJ sesuai dengan perkembangan anak (Developmentally Appropriate Practice = DAP) serta berbasis pada Kecerdasan Jamak (Muiltiple Intelligent).
Program Kegiatan Belajar KB CERIA meliputi dua program yaitu Program Kegiatan Kurikuler dan Program Kegiatan Ekstra Kurikuler. Kedua Program  ini dalam pelaksanaan pembelajarannya diaplikasikan dengan model pembelajaran Sentra Bermain Aktif  yang berisi berbagai variasi kegiatan Bermain Seraya Belajar yang merupakan ciri dari Kelas Berpusat Pada Anak (Child Oriented).
Ruang lingkup kedua Program Kegiatan diuraikan berikut ini :
  1. I.    Program Kegiatan Kurikuler .
Program Kegiatan Kurikuler adalah program yang disusun berdasarakan Kurikulum Diknas / Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan disesuaikan dengan ciri khas KB Ceria. Program ini terdiri dari 6 aspek pengembangan, yaitu:
  1. 1.    Pengembangan Moral dan Nilai Agama
Meliputi pembiasaan Perilaku positif, penanaman Kemandirian dan Disiplin serta pembinaan Keimanan dan Ketaqwaan (IMTAQ).
Pengembangan ini mengarah pada pencapaian Kecerdasan Spiritual.
2.    Pengembangan Sosio Emosional
Meliputi pengembangan Perasaan dan Emosi serta pengembangan Kemampuan Sosial/Sosialisasi untuk peningkatan kepekaan terhadap kehidupan bermasyarakat. Pengembangan ini mengarah pada pencapaian Kecerdasan Intrapersonal, Kecerdasan Interpersonal dan Naturalistik.
  1. 3.   Pengembangan Bahasa
Meliputi pengembangan Bahasa agar anak mampu berkomunikasi secara aktif dan pasif dengan lingkungan.
Pengembangan Bahasa mengarah pada pencapaian Kecerdasan Linguistik.

4.    Pengembangan Kognitif
Meliputi pengembangan Matematika Permulaan  dan Sains Permulaan. Pengembangan ini mengarah pada pencapaian Kecerdasan Logika Matematika dan Kecerdasan Visual Spatial.
5.    Pengembangan Seni
Meliputi pengembangan Seni Musik dan Seni Tari sederhana serta keterampilan membuat karya kreatif (kerajinan tangan).
Pengembangan Seni mengarah pada pencapaian Kecerdasan Musikal dan Visual Spatial.
6.   Pengembangan Fisik
Meliputi pengembangan Motorik Halus (fine motor) dan Motorik Kasar (gross motor) untuk pertumbuhan dan kesehatan anak. Pengembangan Fisik mengarah pada pencapaian Kecerdasan Body Kinestetik. Setiap Program Pengembangan tersebut di atas (6 Aspek Pengembangan) terdiri beberapa indikator kemampuan dasar yang ingin dicapai. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajarannya, setiap kemampuan dasar yang diajarkan dikaitkan dengan Tema yang berlaku untuk waktu tertentu. Tema ini kemudian  dijabarkan menjadi tema yang lebih khusus atau lebih spesifik (Sub Tema).  Sub Tema dipilih dan ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama tim guru KB dengan memperhatikan lingkungan anak, kesukaan dan minat belajar anak serta disesuaikan dengan ketersediaan fasilitas belajar sekolah. Tujuan penggunaan Tema adalah agar kegiatan belajar yang diciptakan dapat lebih bermakna (meaning full), menarik dan menyenangkan (fun & enjoyfull) serta dapat memperkaya pengalaman serta perbendaharaan kata anak.
  1. II.   Program Kegiatan Ekstra Kurikuler
Kegiatan ekstra kurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan diluar jam pelajaran, yang merupakan kegiatan pengayaan dari program kurikuler.
Program Kegiatan Ekstra Kurikuler KB Ceria, terdiri dari :
  1.      Bahasa Inggris
  2.      Melukis
  3.      Gerak Kreatif (Menari)
  4.      Komputer ( tahun ajaran 2010/2011)
  5.      Berenang
  6.      IQRO’ (bagi anak muslim)
  • Sentra Bermain Aktif
Suasana belajar di Kelompok Bermain adalah suasana Bermain Seraya Belajar , dimana terlihat anak melakukan kegiatan bermain yang menyenangkan dan ia tidak merasakan bahwa sesungguhnya ia sedang belajar tentang berbagai hal. Kegiatan bermain yang dilakukan anak berada  dalam situasi belajar/situasi kelas yang informal, dimana anak diberikan kesempatan untuk memilih beberapa kegiatan pada Sentra Bermain Aktif /Area Kegiatan yang sudah disiapkan guru.
Sentra Bermain adalah area kegiatan yang dirancang di dalam atau di luar kelas, yang berisi berbagai kegiatan bermain dengan bahan-bahan yang dibutuhkan dan disusun berdasarkan kemampuan anak serta sesuai dengan tema yang dikembangkan dan dirancang terlebih dahulu.
Sentra  memungkinkan anak untuk melakukan manipulasi terhadap berbagai objek, terlibat dalam role playing saling bercakap-cakap dengan teman-temannya, bereksplorasi, berinteraksi secara fisik, emosional, sosial dan secara kognitif serta kegiatan variatif yang menarik lainnya.
Sentra memberikan kesempatan pada anak untuk bermain baik secara individual, kelompok kecil maupun kelompok besar dan bahkan secara klasikal.  Anak diperbolehkan memilih kegiatan yang menarik baginya dan akhirnya akan menjadikan anak sebagai pembelajar yang aktif dan interaktif.
Kegiatan bermain dilakukan anak dalam kelompok kecil di Sentra/Area-Area yang didalamnya terdapat berbagai material bermain. Setiap Sentra bermain telah disiapkan oleh guru sesuai dengan Program Pengembangan yang akan diajarkan kepada anak, dengan jadual yang telah ditentukan. Semua kegiatan bermain diarahkan untuk pencapaian target yang disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak (child oriented).
Dengan menggunakan sentra bermain aktif, anak akan terlibat secara aktif baik secara fisik maupun mental karena anak mendapatkan berbagai pengalaman belajar dengan melihat, mendengar dan mengerjakan secara langsung/praktek langsung (learning by doing).
Berbagai Sentra Bermain Aktif yang akan disiapkan adalah :
  • Sentra ImTaq
Sentra ini berisi berbagai kegiatan untuk menanamkan nikai-nilai agama, keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kegiatan yang dilakukan merupakan kegiatan yang sederhana dan menyenangkan bagi anak mengingat bahwa pengenalan dan pemahaman terhadap agama merupakan suatu konsep yang abstrak yang perlu diterjemahkan menjadi aktivitas yang konkret bagi anak. Bahan-bahan yang disiapkan adalah berbagai bangunan ibadah berbentuk mini, alat-alat beribadah dan kitab berbagai agama, buku-buku cerita, gambar-ganbar dan alat permainan lain yang bernuansa agama.
  • Sentra Bermain Balok
Sentra balok berisi macam-macam balok dengan berbagai bentuk dan ukuran untuk menciptakan bangunan yang dimajinasikan anak atau bangunan lain yang telah dikenal seperti rumah, kebun binatang, gedung perkantoran, jembatan dll. Melalui kegiatan membangun balok, anak mengembangkan kemampuan matematika/berhitung permulaan, kemampuan berpikir dan memecahkan masalah serta memperkuat daya konsentrasi. Benda-benda seperti mobil, truk, orang-orangan/boneka, hewan, kapal terbang, kain dapat ditambahkan sebagai pelengkap bermain balok. Benda-benda ini diberikan setelah anak selesai membuat bangunan dengan balok untuk kegiatan microplay.
  • Sentra Bermain Peran
Sentra ini memiliki berbagai pakaian dan asesoris yang mendorong anak untuk memperagakan apa yang mereka lihat dalam kehidupan sehari-hari, membantu anak untuk memahami dunianya dan memainkan berbagai macam peran. Pemilihan berbagai benda/pakaian dan asesoris tergantung pada minat anak pada saat itu. Guru  menyiapkan berbagai perlengkapan bermain peran yang berbeda setiap minggu.
  • Sentra Seni
Melalui bahan-bahan baru dan pengalaman fisik secara langsung, sentra seni dapat menimbulkan rasa senang, mengembangkan dan mengeksplorasi daya kreativitas anak memacu komunikasi verbal dan non verbal, kepercayaan diri, perkembangan motorik halus dan kasar serta kemampuan intelektual anak. Bahan-bahan yang digunakan antara lain; kertas, cat air, krayon, spidol, gunting, kapur, lilin, kain, potongan bahan/gambar untuk digunting dan ditempel dan bahan-bahan seni lainnya. Bahan alami juga dapat digunakan seperti kayu, daun-daun, pasir, batu, kulit telur dan lain-lain.
  • Sentra Persiapan 
Sentra persiapan meliputi berbagai kegiatan persiapan membaca permulaan, menulis permulaan serta berhitung permulaan untuk anak. Kegiatan persiapan ini harus dilaksanakan dalam suasana bermain. Bahan yang digunakan adalah buku-buku dan bahan-bahan untuk kegiatan menyimak, menulis dan matematika. Berbagai kegiatan bermain di sentra ini dapat membantu anak belajar mencocokan, berhitung dan mengelompokkan serta menciptakan sendiri permainan yang mereka sukai dan berlatih kemampuan berbahasa. Sentra persiapan akan mengembangkan kemampuan intelektual anak, otot halus, koordinasi mata-tangan, belajar keterampilan sosial seperti berbagi, bernegosiasi dan memecahkan masalah.
  • Sentra Bahan Alam dan Sains
Sentra ini memberikan banyak kesempatan bagi anak untuk menggunakan panca inderanya, dengan cara mengeksplorasi bahan-bahan alami, menciptakan, berpikir dan berkomunikasi serta melatih otot halus dan kasarnya. Kegiatan sains mencerminkan langsung minat anak terhadap kejadian-kejadian alamiah dan berbagai benda yang ditemukan anak. Konsep-konsep matematika, IPA, gagasan-gagasan ilmiah dan kreativitas juga dapat dikembangkan di sentra ini. Bahan-bahan yang diperlukan adalah daun, ranting kayu pasir, batu, biji-bijian dll, sedangkan alat yang dapat digunakan diantaranya adalah sekop, saringan, kerucut, ember dll.
  • Sentra Musik
Musik dapat dilakukan sepanjang hari aktivitas anak untuk menyatukan kegiatan belajar melalui bernyanyi, menggerakkan badan, bertepuk tangan, menari dan memainkan alat-alat musik atau menyimak dengan tenang. Sentra musik dengan berbagai jenis alat musiknya, dapat  mengembangkan panca indera anak, memperkuat otot halus dan kasar serta mendorong kreativitasnya.
  • Area Kegiatan di luar kelas (Out Door  Area)
Kegiatan di luar kelas merupakan bagian yang penting dalam jadual kegiatan sehari-hari karena anak dapat belajar mengenal lingkungannya dan mengembangkan kecintaan terhadap lingkungan sehingga membantu anak memahami bagaimana menempatkan diri di dunianya. Anak juga akan belajar ilmu pengetahuan alam, matematika, keterampilan sosial, serta  meningkatkan penggunaan otot-otot halus dan kasar ketika melakukan kegiatan di luar kelas.
Jenis-jenis sentra yang dipaparkan di atas tidaklah mutlak, artinya guru dapat mengembangkan lagi jenis-jenis sentra lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan bermain anak dan perkembangan ilmu pengetahuan serta kondisi lingkungan.
PROGRAM KEGIATAN TAHUNAN
Program Kegiatan Tahunan Kelompok Bermain Ceria dilaksanakan dengan kegiatan yang bervariasi yang meliputi :

  1. a.   Kunjungan luar
Adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan mengunjungi tempat sumber belajar secara langsung untuk mendapatkan informasi/pengetahuan yang menunjang materi belajar. Kegiatan ini bermanfaat bagi perkembangan nalar anak, memenuhi rasa ingin tahu dan perkembangan sosial anak.
Kunjungan luar terdiri dari :
  • Kunjungan Kecil
Berupa kunjungan ke lingkungan sekitar sekolah, misalnya kunjungan ke Taman, Masjid, Kantor Polisi, Kantor Pos, Pemadam Kebakaran, stasiun Kereta Api  dll.
  • Kunjungan Besar
Kunjungan besar dilakukan ke tempat yang cukup jauh dan membutuhkan waktu khusus serta transportasi untuk para siswa, contohnya kunjungan ke  Kids Sport, Taman Mini, Bandara, Taman Safari dll.

  1. b.   Pengenalan Profesi
Adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan cara mengundang narasumber dari profesi tertentu untuk memberikan penjelasan dan peragaan secara langsung dihadapan siswa tentang suatu materi pelajaran yang sedang dibahas berkaitan dengan profesi tersebut. Contohnya adalah pengenalan profesi Dokter, Pilot/Penerbang, Polisi, Kepala Desa, Pedagang, dll.

  1. c.    Tasyakur dan PHB (Peringatan Hari Besar )
Adalah kegiatan peringatan Hari-hari Besar, yang dilakukan dengan berbagai macam kegiatan seperti perlombaan, panggung seni, parade karya  dan lain-lain. Mislanya Peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI, Hari Kartini, dll.

  1. d.   BakSos Ceria
Adalah kegiatan sosial yang bertujuan menumbuhkan kepedulian sosial pada siswa, yaitu dengan memberi bantuan kepada masyarakat sekitar sekolah yang membutuhkan bantuan, seperti sumbangan sembako untuk fakir miskin, korban bencana alam,  atau sumbangan alat sekolah untuk anak-anak tidak mampu.

  1. e.   Partisipasi Orangtua
Yaitu kegiatan melibatkan orangtua siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, sebagai nara sumber, guru pendamping atau guru bantu dll. Misalnya orang tua membantu membimbing siswa dalam praktik memasak sederhana ( fun cooking ), menghadiri acara khusus sekolah, mengisi buku penghubung, memberi saran dan usul pengembangan dan peningkatan sekolah, dll.
  1. f.     Pemeriksaan Kesehatan
Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran hidup sehat serta mengakrabkan anak pada profesi paramedis. Terdiri dari pemeriksaan gigi dan pemeriksaan umum.

  1. g.    Sumbangan Sosial & Tabungan
Sumbangan social rutin dilakukan setiap seminggu sekali untuk melatih anak beramal secara konkrit dan berjiwa sosial, serta menumbuhkan kepedulian terhadap kaum dhuafa’. Kegiatan menabung di sekolah dilakukan tiap seminggu sekali, dimaksudkan untuk melatih anak bersikap hemat dan belajar menunda keinginan untuk mendapatkannya di waktu lain.

  1. h.   Pemutaran Film Edukatif
Yaitu kegiatan belajar dengan menggunakan media audio visual Televisi/Film yang memiliki tema/topik acara sesuai dengan materi pembelajaran.

  1. i.     Aneka Lomba
Dilakukan untuk menumbuhkan persaingan sehat pada anak, melatih  kecepatan berpikir dan bertindak, melatih diri menghadapi dan menghargai kawan satu tim atau lawan pertandingan.
  1. j.     Pameran Karya
Dilakukan untuk menanamkan kepercayaan diri dengan ditampilkan karyanya di depan kelas, sehingga menumbuhkan konsep diri yang positif dan memotivasi anak untuk mengembangkan kreativitasnya.

  1. k.   Panggung Seni / Pentas Anak
Dilakukan untuk melatih keberanian dan rasa percaya diri anak untuk tampil di muka umum, serta menunjukkan kemampuan dan keterampilannya.

  1. l.     Puncak TEMA.
Adalah kegiatan atraktif yang dilakukan sebagai akhir dari sebuah tema, dengan berbagai kegiatan yang menarik berupa proyek, lomba, kunjungan dan kegiatan lainnya sesuai perencanaan kelas. Kegiatan – kegiatan di atas ditentukan oleh tim guru untuk dilakukan pada waktu-waktu tertentu dalam 1 Tahun Ajaran apakah di semester 1 atau semester 2, Kegiatan dilakukan secara berkesinambungan dengan Program Kegiatan Belajar (Indikator Kemampuan) dan Tema Pembelajaran yang telah ditentukan.  Kegiatan-kegiatan ini merupakan kegiatan besar, sehingga membutuhkan persiapan yang matang. Persiapan dapat dibuat dalam bentuk perencanaan kegiatan tahunan yang melibatkan seluruh personil sekolah (guru, kepala sekolah, administrasi dll.), siswa dan orangtua siswa.

TEMA PEMBELAJARAN
KELOMPOK BERMAIN CERIA
SEMESTER
TEMA
SUB TEMA
TERM
PER-
KIRAAN WAKTU
(minggu)
1
2
3
4
I
1.   Aku dan Sekolahku
  •    Alat Bermain
  •    Orang-orang yang ada di sekolah
  •    Perlengkapan sekolah
  •    Tata Tertib





2.   Aku dan Identitasku
  •    Identitasku
  •    Ciri-ciriku
  •    Kepunyaanku





3.   Aku dan Rumahku
  •    Anggota Keluargaku
  •    Tugas anggota keluarga
  •    Ruangan di rumahku
  •    Kebiasaan di rumahku
  •    Tata tertib di rumahku





II
1.   Aku dan Kesukaanku
  •     Makanan dan minuman
  •     Warna
  •     Alat Permainan/Kegiatan Bermain





2.   Aku dan Alam Sekitarku
  •     Binatang
  •     Tanaman
  •     Kendaraan
  •     Sarana Umum





3.   Aku dan Hari Besar
  •     Hari Besar Nasional
  •     Hari Besar Keagamaan
  •     Hari Spesial





Catatan : Pada waktu tertentu dapat diberlakukan Tema Sisipan yang berhubungan dengan moment/peristiwa yang terjadi misalnya Hari Raya Agama seperti Idul Fitri,
Natal, dsb. Tema sisipan dapat pula dimasukkan ke Tema yang berlaku pada saat itu, lama tema sisipan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran.
Program Kegiatan Belajar
Kelompok Bermain CERIA
SEBARAN INDIKATOR KEMAMPUAN
BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENT

  • Kelompok Usia 2,5 – 4 Tahun
No.
Program Pengembangan
dan
Indikator Kemampuan
Multiple Intelligent
Semester
I
Semester
II
Term
1
Term
2
Term
1
Term
2
I
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI AGAMA Mampu menirukan kegiatan keagamaan.
Mampu meniruakan sikap berdo’a.
Mampu berpartisipasi dalam hal keagamaan.
Mampu menyanyikan lagu-lagu keagamaan.
Menunjukkan rasa senang mendengarkan cerita keagamaan.
Mampu menyebutkan ciptaan Tuhan secara sederhana.
Mampu mengenal sifat-sifat Tuhan secara sederhana.
Mampu mengucapkan bacaan do’a dengan lengkap dan benar.
Terbiasa menggunakan kalimat puji-pujian/thoyyibah.
Mampu menunjukkan konsekuensi apabila berbuat benar atau salah.
A SPIRITUAL



II
PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL




III
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
PENGEMBANGAN BAHASA Mampu menyebut nama, jenis kelamin, dan umur
Mampu berbicara dengan suara yang cukup terdengar
Mampu berbicara lancar dengan kalimat sederhana
Mampu mengungkapkan sesuatu dengan kalimat pendek 3-4 kata
Mampu mengulang lagu anak-anak, menyanyikan lagu sederhana
Mampu menyebut nama benda dan fungsinya
Mampu melaksanakan dua perintah lisan secara berurutan dengan benar
Mampu menjawab pertanyaan sederhana
Mampu menyebut pertanyaan dengan menggunakan kara “apa”, “mengapa”, dan “kenapa”
Mampu mengenal dan menirukan berbagai jenis suara
Mampu bercerita tentang pengalaman sendiri
Mampu mengenal kata yang menunjukkan posisi, seperti: di atas, di bawah, di depan, di belakang
Mampu mengajukan pertanyaan lebih banyak
Mampu mengenal masing-masing bunyi huruf alfabet





IV
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
PENGEMBANGAN KOGNITIF Mampu menyebutkan warna dasar
Mampu membedakan besar dan kecil ( 2 dimensi)
Mampu menggunakan panjang dan pendek (2 dimensi)
Mampu mengelompokkan menurut warna dasar
Mampu mengelompokkan dua bentuk yang sama
Mampu mengenal konsep makna berlawanan kosong-penuh, berat-ringan
Mampu mengelompokkan benda-benda yang sama sejenis.
Mengenali dan menyebut angka 1-10.
Mampu mengenal ukuran
Mampu mengenal konsep bilangan 1-5 dengan benda-benda
D Logika
Matematika




V
1
2
3
4
5
6
7
PENGEMBANGAN SENI Dapat memukul-mukul benda dengan tangan
Mampu menyanyikan lagu  anak-anak dan menyanyikan lagu sederhana
Dapat mengekspresikan gerakan sesuai dengan irama musik sederhana
Mampu menggerakkan kepala, tangan, atau kaki sesuai dengan irama
Mampu mengulang lagu anak-anak dan menyanyikan lagu sederhana
Dapat bertepuk tangan mengikuti irama
Mampu membuat bunyi-bunyian dengan berbagai alat
E Musikal



1
2
3
4
5
6
Mampu menggambar bebas dengan berbagai media, misal : pensil warna, crayon, spidol Mampu bermain warna dengan berbagai media, misal : caryon, cat air, spidol dll
Mampu melukis dengan jari
Mampu mewarnai bentuk gambar sederhana
Mampu menjahit sederhana dengan berbagi media, misal : benang wol atau tali sepatu
Mampu membedakan 3 warna atau lebih





VI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
PENGEMBANGAN FISIK MAMPU MELOMPAT ATAU BERLARI DITEMPAT Mampu melompat dengan 2 kaki sebanyak 4 kali
Mampu berjalan pada garis lurus
Mampu mendorong, menarik, dan mengendarai sepeda roda tiga
Mampu menggunakan papan luncur tanpa bantuan (latihan ketangkasan dan kelincahan)
Mampu berlari dengan cepat dan berputar-puter  tanpa kendala
Mampu bermain dengan bola : menendang dengan mengayunkan kaki kedepan dan ke belakang
Mampu merayap dan merangfkak lurus kedepan
Dapat berjalan di atas papan titian dengan tinggi 20 cm
Menaiki dan menuruni tangga dengan berganti-ganti kaki dan berpegangan pada pegangan tangga
Mampu menangkap bola yang melambung dengan mendekapnya ke dada
Mampu menaiki kursi dan berdiri di atasnya
Mampu melakukan gerakan senam sederhana





  • Kelompok Usia 4 – 5Tahun
  • Kelompok Usia 5 – 6 tahun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar